natreve.com – Latar Belakang Perseteruan

  1. Asal mula konflik: Pemicu konflik bermula saat Elon Musk mengkritik rancangan undang-undang fiskal AS—dikenal sebagai One Big Beautiful Bill Act—yang mencabut subsidi kendaraan listrik dan mendorong pemangkasan belanja federal. Musk menyebutnya “disgusting abomination” dan menyerukan agar RUU itu dibatalkan.

  2. Balasan Trump: Marah dengan kritik tersebut, Trump melalui platform Truth Social mengancam akan mencabut kontrak dan subsidi pemerintah untuk perusahaan Musk seperti Tesla dan SpaceX—yang diperkirakan bernilai miliaran dolar.

  3. Retaliasi Musk: Musk menuduh Trump “disrespectful to the office,” menuduhnya terkait kasus Epstein (meskipun keterangan itu kemudian dihapus), dan bahkan menyerukan pemakzulan Trump.

Dampak di Pasar & Saham Tesla

  • Crash 14–15 %: Saham Tesla merosot hingga 14–15 % dalam satu sesi perdagangan, memangkas sekitar US$152 miliar dari valuasi perusahaan dan sekitar US$34–87 miliar dari kekayaan pribadi Musk.

  • Hari berikutnya: Saham sempat rebound 5–6 % didorong aksi beli investor ritel, mencerminkan opportunistic dip-buyin.

  • Penurunan tahunan: Sejak puncaknya pada Desember 2023 hingga saat ini, harga saham telah ambles sekitar 29–30 % .

Analisis & Reaksi Analis

  • Cathie Wood (ARK Invest): Menekankan ketergantungan Tesla dan SpaceX pada kontrak pemerintah (termasuk US$22 miliar dari SpaceX); menilai konflik ini “strategic distancing” oleh Musk, dan meski menyebabkan kejatuhan harga saham, ARK tetap bullish dengan target jangka panjang US$2.600

  • Dan Ives (Wedbush): Menyebut situasi sebagai “Twilight Zone” bagi investor; menegaskan bahwa retorika Trump bisa memengaruhi lingkungan regulasi, dan berharap rekonsiliasi Musk–Trump agar stabilitas kembali pulih

  • Analis Morgan Stanley & Deutsche Bank: Optimistis terhadap jangka panjang Tesla, khususnya robotaxi dan usaha AI, menilai dampak dari perseteruan politik terhadap operasional cukup terbatas 

Skill Politik & Jaringan

  • Trump tegaskan tidak ada rekonsiliasi: Menyebut Musk “lost his mind” dan tidak berminat memperbaiki hubungan, bahkan mempertimbangkan menjual saham Tesla yang dimilikinya

  • Keluarga Musk bereaksi: Ayah Elon, Errol Musk, menggambarkan perseteruan ini sebagai “mistake” akibat tekanan, dan memprediksi Trump akan “prevail” 

Implikasi dan Prospek ke Depan

  1. Ekspose ketergantungan: Konflik publik ini menggarisbawahi betapa strategisnya hubungan Musk dengan pemerintahan federal dan risiko ketika hubungan ini memburuk

  2. Volatilitas pasar: Saham Tesla rentan terhadap konflik politik meskipun operasi inti seperti produksi EV, AI, dan robotika berjalan sesuai rencana .

  3. Bisnis jangka panjang stabil: Meskipun turunnya saham, analis tetap menilai Tesla “apolitical” dan berfokus pada teknologi, robotaxi, serta AI sebagai kekuatan pertumbuhan jangka panjang .

  4. Regulasi & kebijakan: Potensi perombakan subsidi EV dan jatah kontrak pemerintah menjadi isu utama; keputusan RUU fiskal akan sangat menentukan nasib Tesla di tahun 2026 nanti.

 

Perseteruan antara Trump dan Musk yang meletus awal Juni 2025 bukan sekadar perseteruan personal, tetapi juga ujian besar terhadap model bisnis Tesla yang sangat bergantung pada dukungan dan kontrak pemerintah beritajakarta. Dampak langsungnya membuat saham ambruk 14–15 % dalam satu hari, namun rebound cepat menunjukkan kepercayaan yang tetap ada. Untuk investor, peta pergerakan saham Tesla ke depan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan hukuman politik, regulasi EV, dan kemampuan Musk mempertahankan hubungan dengan pemerintahan federal—apalagi jelang peluncuran robotaxi dan arah bisnis AI-nya.